Postingan

ORIENTASI NILAI BUDAYA MENURUT INDIVIDU MODERN

Gambar
  ORIENTASI NILAI BUDAYA MENURUT INDIVIDU MODERN Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta     Dosen Pengampu : Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Artikel ini dibuat untu memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Pembangunan merupakan strategi yang harus dilakukan oleh suatu bangsa untuk memajukan taraf kehidupan warga masyarakatnya. Sebagaimana halnya pemerintah Indonesia dalam rangka mencapai tujuan nasional, telah menempuh kebijakan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap di segala sektor kehidupan. Keberhasilan Pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dalam hal ini adalah menyangkut sikap mental/mentalitas yang dimiliki manusianya. Mentalitas merupakan suatu kapasitas rokhaniah yang terdapat pada seseorang yang menentukan perilaku berbuat atau bertindak dalam hidupnya (Mattulada, 1985: 48). Apa yang dinyatakan dalam perilaku itu membentuk sikap seseoran

PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI DI MASYARAKAT

Gambar
  PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI DI MASYARAKAT Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta     Dosen Pengampu : Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Artikel ini dibuat untu memenuhi Tugas Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.   Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and Technology(ICT) saat ini menjadi sangat pesat. Hal ini terjadi pada negara-negata di belahan dunia, baik negara-negara maju maupun negara berkembang di Asia, salah satunya adalah Indonesia, sebagai akibatnya terjadi revolusi interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Menurut Soekanto (1974), terdapat dua syarat utama dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Perkembangan teknologi dewasa ini, telah menyebabkan seseorang melakukan kontak sosial tidak hanya melalui hubungan badaniyah, tetapi juga mel

Martin Seligman

Gambar
  Martin Seligman  Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.  Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Sekolah sangat berperan dalam membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial dan emosionalnya. Seperti yang dijelaskan oleh Hamilton & Hamilton (dalam Norrish et.al, 2013) bahwa sekolah merupakan salah satu konteks perkembangan yang sangat penting dalam kehidupan anak dan remaja, dan dapat menjadi kunci dari kemampuan dan kompetensi yang mendukung kapasitas mereka untuk beradaptasi dengan sukses. Namun pada kenyataannya saat ini, banyak sekolah yang lebih fokus pada pengembangan kemampuan kognitif anak, sehingga kemampuan sosial dan emosionalnya terabaikan. Siswa banyak dijejali dengan tugas-tugas yang ditujukan untuk meningkatkan prestasinya secara kognitif, namun jarang diberikan stimulasi yang dapat membantunya untuk mengembangkan dirinya secara utuh (whole) pada sisi sosial dan emosional.

Albert Bandura : Teori belajar sosial

Gambar
  Albert Bandura : Teori belajar sosial Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.  Ahmad Prasetiyo / 19310410029               Teori belajar sosial merupakan perluasan teori belajar perilaku yang tradisional. Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1969). Teori ini menerima sebagian besar prinsip teori belajar perilaku, tetapi memberikan lebih banyak penekanan pada efek efek isyarat pada perilaku dan proses mental internal. Jadi dalam teori belajar sosial kita akan menggunakan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana kita belajar dari orang lain. Menurut Ratna Wilis Dahar (2011:22) Melalui observasi tentang dunia sosial kita, melalui interpretasi kognitif, banyak sekali informasi dan penampilan atau keahlian kompleks yang dapat dipelajari. Menurut Abu Ahmadi ( 2009: 126) Belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah mel

RAYMOND BERNARD CATTEL

Gambar
  RAYMOND BERNARD CATTEL Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029   Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu : ‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’.  Berdasarkan definisi tersebut, Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami

GORDON ALLPORT

Gambar
  GORDON ALLPORT Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029   Allport mendefinisikan kepribadian lebih dari 49 kali, definisi yang ke 50 Allport mendefinisikan kepribadian. “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofis yang menentukan penyesuainya yang unik terhadap lingkungannya”. Menurut Allport watak memiliki arti yang normatif, dia menyatakan “Character is personality evaluated and personality is character devaluated”. Walaupun secara tradisional kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu   atas dasar mana individu-individu atau perbuatan-perbuatannya di nilai. jadi dalam menggambaran watak kata “baik” dan “buruk” masih sering dipakai. Allport berpandangan bahwa watak dan kepribadian satu dan sama, tetapi dari segi berlainan jika ada orang yang hendak memberi penilaian, maka istilah yang digunakan adalah watak. Namu

GEORGE KELLY

Gambar
  GEORGE KELLY Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang eksplisit. Pertanyaan mendasar yang harus diperhatikan di sini adalah, “ Apa yang dilakukan ilmuwan ketika mengkonstruksi teori?”. Salah satu pendapat menyatakan bahwa para ilmuwan itu mencari kebenaran. Pandangan Kelly (dan banyak ilmuwan sains kontemporer dan filsuf sains, seperti Proctor dan Capaldi, 2001 dalam Pervi 2010) adalah “benar versus salah” bukanlah pertanyaan yang tepat tentang teori ilmiah. Masalahnya adalah semua teori yang kompleks dan terformulasi dengan baik tidak pada sisi yang lain. Oleh Karena itu, pertanyaan alternative untuk diajukan adalah apakah dan bagaimanakah teori tersebut berguna. Menurut George A Kelly, manusia tidak hanya dibentuk oleh lingkungannya, tetapi