Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

RAYMOND BERNARD CATTEL

Gambar
  RAYMOND BERNARD CATTEL Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029   Cattell memberi definisi yang sangat umum mengenai kepribadian yaitu : ‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’.  Berdasarkan definisi tersebut, Cattell berpendapat bahwa tujuan dari pada penelitian mengenai kepribadian adalah menentukan hukum-hukum mengenai apa yang akan dilakukan oleh berbagai orang dalam berbagai situasi dalam lingkungan,yaitu mengenai segala aktifitas individu baik yang nampak maupun tidak. Kepribadian yang dimaksud Cattell fokus dengan seluruh bentuk perilaku, baik luar dan dalam. Cattell bertujuan untuk memprediksikan perilaku dengan subjek penelitiannya yaitu orang-orang normal yang di pelajari kepribadiannya,karena menurutnya bahwa tidak bijak jika ingin mengubah perilaku seseorang tetapi tidak mengetahui dan memahami

GORDON ALLPORT

Gambar
  GORDON ALLPORT Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029   Allport mendefinisikan kepribadian lebih dari 49 kali, definisi yang ke 50 Allport mendefinisikan kepribadian. “kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofis yang menentukan penyesuainya yang unik terhadap lingkungannya”. Menurut Allport watak memiliki arti yang normatif, dia menyatakan “Character is personality evaluated and personality is character devaluated”. Walaupun secara tradisional kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu   atas dasar mana individu-individu atau perbuatan-perbuatannya di nilai. jadi dalam menggambaran watak kata “baik” dan “buruk” masih sering dipakai. Allport berpandangan bahwa watak dan kepribadian satu dan sama, tetapi dari segi berlainan jika ada orang yang hendak memberi penilaian, maka istilah yang digunakan adalah watak. Namu

GEORGE KELLY

Gambar
  GEORGE KELLY Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta       Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA.   Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Kelly mendasarkan teori kepribadiannya pada pandangan tentang ilmu pengetahuan dan karakteristik penyelidikan ilmiah yang eksplisit. Pertanyaan mendasar yang harus diperhatikan di sini adalah, “ Apa yang dilakukan ilmuwan ketika mengkonstruksi teori?”. Salah satu pendapat menyatakan bahwa para ilmuwan itu mencari kebenaran. Pandangan Kelly (dan banyak ilmuwan sains kontemporer dan filsuf sains, seperti Proctor dan Capaldi, 2001 dalam Pervi 2010) adalah “benar versus salah” bukanlah pertanyaan yang tepat tentang teori ilmiah. Masalahnya adalah semua teori yang kompleks dan terformulasi dengan baik tidak pada sisi yang lain. Oleh Karena itu, pertanyaan alternative untuk diajukan adalah apakah dan bagaimanakah teori tersebut berguna. Menurut George A Kelly, manusia tidak hanya dibentuk oleh lingkungannya, tetapi

KURT LEWIN

Gambar
  KURT LEWIN Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta     Dosen Pengampu :  Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA Ahmad Prasetiyo / 19310410029 Lewin (dalam Nurrachman, 2008), mengatakan bahwa kita akan memperoleh pengetahuan yang berguna tetapi tidak lengkap bila kita hanya melihat apa yang ada di dalam diri individu sebagai jawaban. Hal yang sama akan terjadi kalau kita hanya melihat apa yang ada dalam lingkungan individu. Kita harus melihat apa yang ada di dalam dan di luar individu, mengakui bahwa adalah kombinasi atau interaksi dari kedua variabel inilah yang menentukan bagaimana dan mengapa seseorang berperilaku (Krupat, 1994). Kurt Lewin, yang adalah seorang fisikawan humanis, secara resmi mengukuhkan diri memasuki disiplin psikologi sosial dengan rumusannya tentang perilaku yang adalah fungsi individu dan lingkungannya. Sang fisikawan humanis pun melahirkan teori ‐ teori besar psikologi sosial yang bernuansa “fisika”, seperti drive dan locomotion P