KURT LEWIN
KURT LEWIN
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro., S.Psi., MA
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Lewin
(dalam Nurrachman, 2008), mengatakan bahwa kita akan memperoleh pengetahuan
yang berguna tetapi tidak lengkap bila kita hanya melihat apa yang ada di dalam
diri individu sebagai jawaban. Hal yang sama akan terjadi kalau kita hanya
melihat apa yang ada dalam lingkungan individu. Kita harus melihat apa yang ada
di dalam dan di luar individu, mengakui bahwa adalah kombinasi atau interaksi
dari kedua variabel inilah yang menentukan bagaimana dan mengapa seseorang
berperilaku (Krupat, 1994).
Kurt
Lewin, yang adalah seorang fisikawan humanis, secara resmi mengukuhkan diri
memasuki disiplin psikologi sosial dengan rumusannya tentang perilaku yang
adalah fungsi individu dan lingkungannya. Sang fisikawan humanis pun melahirkan
teori‐ teori besar psikologi
sosial yang bernuansa “fisika”, seperti drive dan locomotion
Psikologi
sosial di masa mendatang, adalah pervasive dan ubiquiotous masuk dalam se‐ mua bidang ilmu,
karena di semua bidang ilmu, perilaku individu hadir. Lingkungan yang adalah E
dalam fungsi B= f (P, E) Kurt Lewin
bukan hanya sekedar lingkungan sosial nyata, tetapi ditambahkan dan atau
digantikan dengan lingkungan buatan seperti dunia maya. Menjadi pervasive dan ubiquiotous, psikologi sosial tidak semakin samar, tetapi semakin
kuat dan dibutuhkan, semakin besar peranan dan dinamikanya dalam multi disiplin
yang lain.
Menurut
Kurt Lewin (1943), dinamika kelompok adalah proses belajar dari pengalaman,
dimana proses tersebut harus terbentuk dari suatu pembicaraan, kedekatan antar
anggota kelompok, interaksi aktif antara setiap anggota kelompok dengan saling
bercerita, memberikan pendapat, ide, dan berbagi pengalaman secara bersama-sama
dimana disana akan terlihat bagaimana perilaku anggota kelompok tersebut, nilai
yang diterapkan baik untuk dirinya sendiri maupun nilai didalam kelompok,
saling memotivasi, adanya diskusi dan proses pembuatan keputusan.
Menurut
Kurt Lewin (1943), dinamika kelompok adalah proses belajar dari pengalaman,
dimana proses tersebut harus terbentuk dari suatu pembicaraan, kedekatan antar
anggota kelompok, interaksi aktif antara setiap anggota kelompok dengan saling
bercerita, memberikan pendapat, ide, dan sharing pengalaman secara bersama-sama
dimana disana akan terlihat bagaimana perilaku anggota kelompok tersebut, nilai
yang diterapkan baik untuk dirinya sendiri maupun nilai didalam kelompok,
saling memotivasi, adanya diskusi dan proses pembuatan keputusan. Melalui dinamika kelompok kekuatan-kekuatan individu
dapat terbentuk. Levine & Moreland (2006), juga menjelaskan bahwa
kekuatan-kekutan yang muncul dan saling berkaitan dalam dinamika kelompok ini
diantaranya adalah bentuk perilaku, kompetensi, nilai, pembuatan keputusan, dan
kedekatan emosi.
Daftar Pustaka :
1.
Nurrachman, N. (2008). Integrasi Psikologi: Antara The Knower dan
The Known. Buletin Psikologi (pp.23‐ 28).
Yogyakarta: Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada.
2.
Krupat E. (1994). Psychology is Social (pp.10‐
14).
New York: Harper Collins College Publisher.
3. Lewin,
K. (1943). Field theory and learning
e-book. American: Psychological Association.
4. Levine, J. M., & Moreland, R. L. (2006). Small Groups. New York: Psychology
Press.
Komentar
Posting Komentar