TEORI HUMANISTIK (CARL ROGERS)
TEORI
HUMANISTIK (CARL ROGERS)
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : FX WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Menurut
pandangan Carl Rogers pada dasarnya manusia itu konstruktif, baik dan akan
selalu mempunyai orientasi ke depan yang positif.
Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik. Carl Rogers menegaskan bahwa
perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka. Sikap ini harus dimiliki
oleh klien dan terapist yang bertujuan membantu individu dalam mengatasi
masalah-masalah kehidupannya. Carl Rogers sangat yakin bahwa, sebenarnya klien
memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya. Sehingga tugas terapist
hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar tanpa ada paksaan dalam
mengambil keputusan.
Asumsi-asumsi
dasar dari teori humanistik meliputi dua asumsi besar yaitu kecenderungan
formatif dan kecenderungan mengaktualisasi diri.
ü Kecenderungan
formatif merupakan kecenderungan thd semua hal, baik organis maupun anorganis
untuk berkembang dari suatu bentuk yang sederhana menuju yang lebih kompleks.
ü Kecenderungan
mengaktualisasi merupakan kecenderungan setiap makhluk hidup untuk bergerak
menuju ke kesempurnaan atau pemenuhan potensial dirinya (J Feist dan Gregory J.
Feist, (2008;273)). Tiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk
menyelesaikan masalahnya. Kecenderungan ini satu-satunya motif yang dimiliki manusia.
Kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar, mengekspresikan emosi-emosi mendalam yang
dirasakan, dan menerima diri seseorang.
Menurut Carl
Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Sehingga manusia yang
sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak–kanak. Contohnya
toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Carl Rogers
lebih melihat pada masa sekarang. Carl Rogers juga berpendapat bahwa masa
lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa
sekarang dan akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun Carl Rogers tetap
berfokus pada apa yang terjadi sekarang, bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Aktualisasi
diri adalah proses menjadi diri sendiri dan mengembangkan sifat-sifat dan potensi-potensi
psikologis yang unik. Aktualisasi diri akan dibantu atau dihalangi oleh
pengalaman dan oleh belajar khususnya dalam masa kanak-kanak. Aktualisasi diri
akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang. Ketika mencapai usia
tertentu (adolensi) seseorang akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari
fisiologis ke psikologis.
Rogers
menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami
penghargaan positip tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintai karena nilai
adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifat defensif namun
cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan (dalam Schultz, Duane:
Kanisius, 1991). Teori Rogers disebut humanis karena teori ini percaya bahwa
setiap individu adalah positif, serta menolak teori Freud dan behaviorisme.
Asumsi dasar teori Rogers adalah kecenderungan formatif dan kecenderungan
aktualisasi.
Daftar Pustaka
:
1. Jess
Feist dan Gregory J. Feist. 2008. Theories
of Personality. Yogyakarta : Pustaka pelajar
2. Schultz,
Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan :
Model – Model Kepribadian Sehat. Jogjakarta : Kanisius,
👍👍
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat dan sangat menarik untuk dibaca
BalasHapus