TEORI HIRARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
TEORI HIRARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : FX WAHYU WIDIANTORO S.Psi., MA
Ahmad
Prasetiyo / 19310410029
Era globalisasi merupakan era persaingan sumber daya manusia
(SDM). Maka penting bagi setiap perusahaan untuk dapat mengelola SDM nya secara
efektif. Setiap perusahaan sudah seharusnya memperhatikan apa yang menjadi
kebutuhan karyawannya. Salah satu teori hirarki kebutuhan yang merangkum
kebutuhan dasar hidup manusia adalah teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan
oleh Abraham Maslow. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan manusia kedalam lima
hirarki.
Dari gambar tersebut kita dapat
mengetahui pemenuhan kebutuhan dasar hidup pada manusia bersifat berjenjang.
Artinya adalah ketika kebutuhan dasar itu terpenuhi, maka ia akan naik ke
kebutuhan selanjutnya. Hingga mencapai kebutuhan pada tingkat tertinggi. Teori
kebutuhan Maslow ini telah menerima pengakuan luas diantara manajer pelaksana
karena teori ini logis secara intuitif. Pendekatan teori ini pun bisa
menciptakan budaya perusahaan yang makin baik, terlebih dikaitkan dengan
strategi hijau dimasa yang akan datang (Rokhyadi, Haryono, & Untoro, 2015).
Teori hierarki kebutuhan Maslow
ini mempunyai kebaikan dan kelemahan sebagai berikut (Hasibuan, Malayu, S. P.,
2007: 107) Kebaikannya:
1.
Teori
ini memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (materiil dan nonateriil)
dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
2.
Manajer
mengetahui seseorang berperilaku/bekerja adalah untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (materiil dan non-materiil) yang akan memberikan kepuasan
baginya.
3.
Kebutuhan
manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya.
Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonominya lemah) cenderung
dimotivasi oleh materiil, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung
dimotivasi oleh nonmateriil.
4.
Manajer
akan lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang
semangat bekerja bawahannya.
Kelemahannya:
1.
Menurut
teori ini kebutuhan manusia itu adalah bertingkat-tingkat atau hierarki, tetapi
dalam kenyataannya manusia menginginkannya tercapai sekaligus dan kebutuhan
manusia itu merupakan siklus, seperti lapar-makan-lapar lagi makan lagi dan
seterusnya.
2.
Walaupun
teori ini sangat populer, tetapi belum pernah dicoba kebenarannya, karena
Maslow mengembangkannya hanya atas dasar pengamatan saja.
Daftar Pustaka :
1.
Rokhyadi, A., Haryono, T., & Untoro, W.
(2015). Impact of company’s performance
and green strategy on organizational culture: Phenomenon of Indonesia.
International Journal of Research In Commerce & Management, 6(11), 1–7.
2.
Hasibuan, H. Malayu S. P., 2007. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara,.
Mantul sangat bermanfaat
BalasHapusArtikelnya bagus
BalasHapusBermanfaat sekali kak artikelnya
BalasHapus